sleepy baby drinking milk

Rajin Gosok Gigi, Mengapa Tetap Rusak?

Sahabat Enzim – Menyikat gigi sehari minimal dua kali wajib dilakukan siapapun termasuk anak-anak. Sikat gigi sebaiknya dilakukan sebelum tidur dan setelah makan, cara ini efektif untuk mencegah gigi berlubang.

Namun sering kali anak yang menggosok gigi rutin tetap mengalami gangguan kesehatan di mulut. Sebagai orang tua, Sahabat Enzim

perlu bertanggung jawab, mengevaluasi cara mereka merawat gigi.

Berikut ini kesalahan yang sering dilakukan sehingga gigi anak tetap rusak meski rajin digosok.

1. Anak dibiarkan menyikat gigi sendiri

Sebagian besar anak-anak tidak memiliki ketrampilan motorik yang baik sampai berusia delapan tahun. Orang tua perlu mengawasi dan memastikan setiap permukaan gigi tetap bersih.

2. Membiarkan anak minum susu dalam botol hingga tertidur

Menurut American Academy of Pediatric Dentistry, inlah yang menyebabkan kerusakan pada gigi anak dan orang tua membiarkannya.

Penelitian menunjukkan 85 persen orang tua tahu anak tidur dengan minum botol yang berisi susu atau air manis bukanlah kebiasaan yang baik. Namun 20 persen tetap membiarkannya.

Minum air dalam botol hingga tertidur membuat jumlah bakteri di mulut berkembang biak. Saat anak tertidur, orang tua perlu membersihkan gigi si buah hati dengan kain kasa lembut.

3. Telat datang ke dokter gigi

Biasanya anak diajak ke doter gigi saat gigi mereka sudah berlubang, penyebabnya karena orang tua terlambat memeriksakan gigi anaknya ke dokter.

Seharusnya, anak sudah diajak ke dokter gigi sejak giginya tumbuh dan selambat-lambatnya saat berusia satu tahun. Selanjutnya, kunjungan diulangi setiap enam bulan sekali.

4. Membiarkan anak mengonsumsi makanan manis

Pisang, kismis, dan biskuit gandum memang makanan sehat. Namun makanan ini mempunyai tekstur lengket karena banyak mengandung gula.

Orang tua sebaiknya membiasakan anak makan di jadwal utama karena saat itu produksi air liur lebih banyak.

5. Menganggap gigi susu rusak bukan masalah

Gigi susu memang digantikan oleh gigi yang lebih permanen. Tapi gigi susu mempengaruhi pertumbuhan gigi permanen agar tetap tumbuh dengan rapi dan tak berjejal.

Jika lubang di gigi susu tak segera diobati, maka akan menimbulkan infeksi dan bahkan sampai timbul abses. Lubang gigi juga menyebabkan masalah artikulasi bicara, kurang tidur, rendah diri, hingga menurunnya kemampuan akademik di sekolah.

6. Terlalu banyak minum manis

Penyebab utama kerusakan gigi anak hingga dewasa adalah minuman manis dari pagi hingga malam. Akibatnya, tidak ada kesempatan bagi mulut dan gigi untuk kembali ke ph normal.

Sebaiknya orang tua membatasi minuman manis dan menggantikannya dengan air putih.

7. Salah pilih pasta gigi

American Dental Association mengatakan salah pasta gigi akan menyebabkan kerusakan pada rongga mulut anak. Karena itu, diperlukan pasta gigi yang mengandung zat yang dapat mencegah gigi berlubang.

Banyaknya artikel mengenai bahaya sodium lauryl sulfate (SLS) atau detergen dalam pasta gigi tentunya menjadi prioritas utama pemilihan pasta gigi anak tanpa detergen.

Rupanya pasta gigi Enzim Anak bermanfaat mengatasi gigi berlubang. Produk ini dibuat tanpa detergen dan mengandung enzim, Sahabat Enzim.

Diformulasikan untuk anak-anak dari bahan food grade sehingga ramah bagi lingkungan mulut. Pasta gigi enzim anak bermanfaat untuk menjaga agar gigi susu tetap tidak rusak hingga waktu tanggalnya.

Di dalamnya mengandung zat aktif seperti amyloglucosidase, glucose oxidase, lactoperoxidase yang bermanfaat untuk mengembalikan kualitas air ludah agar dapat mengontrol keseimbangan bakteri di dalam rongga mulut.

Menggunakan xylitol, pemanis rasa yang dapat mencegah gigi berlubang.

Enzim Anak dibuat dengan rasa buah-buahan yang tentu disukai buah hati. Kini, mengajari kebiasaan baik menggosok gigi tak lagi sulit setelah ada Enzim Anak. Gigi anak utuh terawat, mulut anak tetap sehat dengan rutin menggosok gigi menggunakan pasta gigi Enzim Anak.