Pemakai Kawat Gigi Rentan Terhadap Radang Gusi

Anda pemakai kawat gigi dan sering mengalami radang gusi? Tanda-tandanya gusi menjadi kemerahan, mudah berdarah dan ada pembengkakan. Mungkin anda cemas karena sebelum memakai kawat gigi, anda belum pernah mengalami radang gusi, namun setelah memakai kawat gigi, hal tersebut sering terjadi. Drg Belly Yordan, Sp Orth dalam penelitiannya  mengatakan bahwa pemakai alat cekat orthodontik adalah kelompok yang rentan terhadap peradangan gingiva (gusi) . Hal itu disebabkan banyaknya komponen alat cekat yang digunakan di dalam mulut. Gingivitis atau radang gusi  yang penyebab utamanya adalah bakteri sering ditemukan pada pasien yang sedang dirawat dengan alat cekat. Penumpukan plak pada komponen alat orthodontik dan didukung oleh kebersihan mulut pasien yang jelek akan menyebabkan terjadinya gingivitis tersebut. Penyebab lain yaitu faktor kekuatan ortodontik juga menyebabkan peradangan pada gingiva  dan terjadi kerusakan perlekatan gingiva dengan poket yang melebar sehingga menjadi media bakteri dan memperparah gingivitis.

Penyebab gingivitis atau radang gusi erat hubungannya dengan kebersihan mulut. Cara menjaga kebersihan mulut yang lazim dilakukan adalah dengan menyikat gigi rutin setiap pagi dan malam sebelum tidur. Pada penguna kawat gigi hal ini menjadi lebih sulit karena adanya kawat gigi yang menempel sehingga tempat-tempat di dekat kawat gigi akan menjadi sarang penumpukan sisa makanan. Sisa makanan yang tertinggal akan menjadi media yang disukai bakteri untuk berkembang biak. Bakteri-bakteri tersebut menghasilkan toksin yang akan mengiritasi jaringan gusi sehingga terjadilah radang gusi.

Kesulitan melakukan pembersihan gigi pada pemakai kawat gigi dapat dibantu dengan pemakaian pasta gigi yang tepat sehingga mampu menekan atau menurunkan terjadinya radang gusi pada pemakai kawat gigi.  Menurut Belly Yordan (2005) Pasta gigi non deterjen (Sodium Lauryl Sulfat) dengan kandungan enzim Amiloglukosidase, Glukose-oksidase dan Laktoperoksidase mempunyai kelebihan menekan gingivitis. Sifatnya mempertahankan flora mulut dan secara fisik, mulut terasa licin dan tidak kesat. Keadaan ini sangat menguntungkan bagi pemakai alat ortodontik cekat (kawat gigi) yang mengurangi trauma antar piranti ortodontik cekat (kawat gigi) dengan jaringan lunak, disamping menekan angka gingivitis. Kondisi licin dan tidak kesat ini terjadi karena pasta gigi tidak mengandung deterjen (Sodium Lauryl Sulfat). Pada pasta gigi enzim orthodontic bahkan ditambahkan colostrum ke dalam zat aktifnya. Salah satu fungsi colostrum adalah memberikan kelembaban (moisturizer). Hal ini tentu akan membuat pemakai kawat gigi menjadi lebih nyaman.