Lansia Rentan Terhadap Penyakit Periodontal

Anda lansia? Atau hidup bersama dengan lansia? Waspadai datangnya penyakit periodontal. Penyakit peridontal adalah penyakit yang mempengaruhi jaringan penyangga gigi seperti jaringan gusi dan struktur lain yang mendukung gigi. Peradangan pada gusi atau sering disebut dengan gingivitis seringkali diabaikan karena tidak menimbulkan rasa sakit dan acapkali sembuh sendiri. Jika peradangan gusi terjadi berkali-kali dan tidak dilakukan perawatan, maka dapat menyebabkan kehilangan gigi dan juga dapat mengganggu sistem tubuh. Mengapa pada lansia lebih rentan? Hal tersebut disebabkan pada lansia terjadi penurunan fungsi fisiologis dan perubahan  -khususnya- pada rongga mulut.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa terjadinya penyakit periodontal meningkat dengan bertambahnya usia seseorang. Secara fisiologis, pertambahan usia akan seiring dengan penurunan pertahanan hospes (rongga mulut). Wanita lanjut usia lebih tinggi insidensinya pasca menopause karena ada pengaruh perubahan hormonal. Beberapa ahli berpendapat bahwa pertambahan usia akan meningkatkan resiko terjadinya penyakit periodontal karena penuaan dikaitkan dengan perubahan jaringan periodontal, dimana kepadatan tulang berkurang dan terjadi penurunan kemampuan penyembuhan karena proses metabolisme melambat secara fisiologis.

Pada lansia produksi air ludah akan berkurang dan lebih pekat. Padahal air ludah mempunyai fungsi utama dalam menjaga kesehatan rongga mulut. Jumlah air ludah yang sedikit dan kental menyebabkan pembersihan sisa makanan tidak maksimal dan plak menjadi tumbuh subur. Plak adalah faktor pencetus terjadinya penyakit periodontal. Resiko terkena penyakit periodontal akan meningkat lagi pada lansia yang menderita penyakit sistemik dan diterapi dengan obat-obatan. Mengkonsumsi obat-obat dalam jumlah banyak akan menurunkan produksi air ludah dan menyebabkan mulut menjadi kering sehingga kontrol terhadap bakteri melemah.

Pasta gigi enzim 40+ diformulasikan untuk usia 40 tahun ke atas termasuk bagi para lanjut usia. Pasta gigi enzim 40+ efektif membantu mengatasi keluhan peyakit periodontal karena kandungan enzim dan proteinnya berfungsi menjaga keseimbangan bakteri di dalam mulut. Kandungan colostrumnya berfungsi meningkatkan kemampuan air ludah dalam mengontrol ekologi flora mulut dan memberikan kelembaban di rongga mulut. Allantoin berfungsi mempercepat penyembuhan luka di rongga mulut (wound healing agent), contohnya gusi berdarah dan sariawan. Vitamin E berfungsi untuk meremajakan kondisi gusi dan jaringan lunak mulut. Zinc Gluconate berfungsi sebagai anti bad breath / mengurangi bau mulut yang kerap timbul pada lansia yang mulutnya kering. Pottasium sitrat berfungsi membantu mengurangi rasa nyeri pada gigi sensitive. Terbuat dari bahan yang ‘low abrasive’ sehingga lembut dan tidak memberikan efek iritasi / nyeri terutama pada gigi sensitive.