Biasanya orang tidak menyadari bahwa ia menderita gigi berlubang sampai ia merasa terganggu karena ada makanan yang masuk ke dalam lubang gigi atau merasa ngilu. Ketika lubang pada gigi sudah terbentuk maka struktur yang rusak tidak dapat dikembalikan seperti semula.
Gigi berlubang yang dibiarkan saja akan berkembang makin lebar dan makin dalam, lama kelamaan menyebabkan abses. Ancaman yang lain, adalah terjadinya focal infection yaitu infeksi pada bagian tubuh yang lain yang disebabkan bakteri yang masuk ke aliran darah melalui gigi yang berlubang.
Gangguan gigi berlubang merupakan gangguan kesehatan gigi yang paling umum dan tersebar luas di belahan penjuru dunia. Berdasarkan penelitian yang dilakukan di Eropa dan Asia disimpulkan 90-100 persen anak-anak di bawah usia 18 tahun terserang gigi berlubang. Menurut data survei kesehatan rumah tangga (SKRT) 2004 yang dilakukan oleh departemen kesehatan menyebutkan prevalensi gigi berlubang di Indonesia adalah 90,05 persen. Penyakit gigi menempati urutan teratas yang dikeluhkan oleh masyarakat Indonesia.
Pada jaman dahulu kala orang mengira terjadinya gigi berlubang disebabkan oleh serangan ulat. Tapi sebenarnya gigi berlubang terjadi akibat asam yang melarutkan email gigi. Email adalah bagian terkeras dari gigi, bahkan paling keras dan padat di seluruh tubuh. Sisa makanan yang mengandung gula seperti karbohidrat atau susu acapkali menempel di permukaan gigi dan menumpuk menjadi plak, merupakan media yang baik bagi bakteri untuk berkembang biak. Bakteri yang berkembang biak (bermetabolisme) akan menghasilkan asam yang melarutkan email. Jika gigi sudah berlubang, segeralah ke dokter gigi untuk mendapatkan perawatan yang tepat.
Cara mencegah terjadinya gigi berlubang :
Kunjungi dokter gigi secara rutin setiap 6 bulan sekali meskipun tidak sakit. Kunjungan ini bermanfaat untuk mendeteksi sedini mungkin kerusakan pada gigi kita.
Segera kumur dengan air putih setelah makan. Kumur air putih berfungsi untuk ‘membilas’ dan mengurangi sisa-sisa makanan yang menempel di gigi.
Menyikat gigi secara teratur minimal sehari 2 kali, setelah sarapan dan sebelum tidur malam. Pada saat kita tidur malam, produksi air ludah akan berkurang, padahal air ludah berfungsi melindungi gigi kita dari serangan bakteri-bakteri penyebab gigi berlubang.
Gunakan pasta gigi enzim secara teratur. Pasta gigi enzim tidak hanya berfungsi membersihkan gigi , namun juga menghambat perkembangbiakan bakteri di rongga mulut, termasuk bakteri penyebab gigi berlubang.