Bau mulut adalah problem yang menjengkelkan dan kerap kita alami, terutama pada saat menjalankan ibadah puasa. Bau mulut dapat mengganggu komunikasi antar individu karena lawan bicara yang terkena dampaknya akan sulit mengatakannya. Untuk dapat menentukan solusi yang tepat, maka kita harus dapat mengenali penyebab timbulnya bau mulut.
Penyebab Bau Mulut Saat Berpuasa
Pada waktu berpuasa, mulut akan terasa kering karena produksi air ludah kita berkurang dibandingkan dengan saat tidak berpuasa. Air ludah adalah penjaga utama kesehatan rongga mulut, sehingga penurunan volumenya akan mengganggu keseimbangan bakteri-bakteri di dalam rongga mulut. Berkurangnya produksi air ludah berkaitan erat dengan tidak adanya aktifitas pengunyahan yang tentu saja tidak kita lakukan pada saat berpuasa. Kekurangan air ludah juga menyebabkan pasokan oksigen di dalam mulut menjadi berkurang. Kekurangan oksigen di dalam mulut menyebabkan bakteri anaerob di dalam mulut berkembang biak tak terkontrol. Bakteri anaerob ini secara alami hidup di rongga mulut dan berfungsi menghancurkan sisa-sisa makanan di dalam mulut. Namun jika bakteri ini berkembang biak melebihi normal akan menyebabkan timbulnya bau mulut.
Pasta Gigi Tanpa Deterjen dan Mengandung Enzim
Pasta gigi enzim 40+ memberikan beberapa manfaat tidak hanya sebagai agent pembersih gigi, namun sekaligus memperbaiki kualitas air ludah. Sebagaimana telah diketahui secara luas bahwa air ludahlah yang berperan sebagai penjaga utama kesehatan rongga mulut manusia. Manfaat-manfaat yang diberikan oleh pasta gigi enzim 40+, berkaitan erat dengan kandungan active ingredient yang ada di dalamnya dan manfaat yang diberikannya.
Pasta gigi enzim 40+ tidak mengandung Sodium Lauryl Sulfate (bahan pembentuk busa / deterjen) , sehinggga tidak menyebabkan mulut menjadi kering dan tidak merusak papilla indera pengecap (ket : jika kita menggosok gigi menggunakan pasta gigi yang mengandung sodium lauryl sulfate dan setelah itu kita mengkonsumsi makanan, maka rasa makanan yang kita makan akan terasa hambar atau pahit).
Kandungan enzim-enzim amiloglukosidase, glukosa oksidase dan laktoperoksidase yang terdapat di dalam pasta gigi enzim 40+ akan memperbaiki fungsi bakteriostatik air ludah. Fungsi bakteriostatik air ludah adalah kemampuan air ludah menghambat pertumbuhan bakteri di dalam rongga mulut. Jika bakteri di dalam rongga mulut mampu dikendalikan maka rongga mulut akan senantiasa sehat. Bakteri-bakteri yang dikendalikan termasuk bakteri anaerob yang menyebabkan timbulnya bau mulut.
Kandungan protein-protein lisozim dan laktoferrin di dalam pasta gigi enzim 40+ akan memperkuat kerja protein-protein alamiah yang terdapat dalam air ludah sehingga pertahanan di rongga mulut dapat ditingkatkan.
Kandungan colostrum di dalam pasta gigi enzim 40+ akan membantu meningkatkan lokal imun sistem dan melembabkan rongga mulut yang mengalami kekeringan.
Kandungan zinc gluconat di dalam pasta gigi enzim 40+ akan berfungsi sebagai anti bad breath.
Enzim-enzim berfungsi memulihkan fungsi dan kualitas air ludah sehingga perkembangan bakteri di dalam mulut dapat dikontrol termasuk bakteri anaerob yang menyebabkan timbulnya bau mulut. Alhasil, kita dapat menjalankan ibadah puasa tanpa perlu merasa was-was akan dihampiri “bau mulut”