Pernahkah anda mengalami ngilu saat mengkonsumsi makanan yang manis, asam, dingin atau panas? Rasa ngilu sesaat tersebut terasa bagaikan sengatan sehingga kenikmatan makanan menjadi hilang. Jika anda pernah mengalaminya, maka anda menderita dentin hipersensitif atau lebih familiar disebut gigi sensitif. Gigi sensitif biasanya dialami oleh orang dewasa. Angkanya meningkat pada usia dewasa lanjut. Diperkirakan lebih dari 50% penduduk Indonesia pernah mengalami gigi sensitif.
Gigi sensitif terjadi akibat terbukanya saluran di dentin gigi yang disebut tubuli dentinalis. Akibatnya rangsang panas, dingin, manis, asam, dll masuk melalui tubuli dentinalis menuju pulpa gigi yang mengandung serabut syaraf. Rangsangan tersebut segera ‘ditangkap’ dan dikirimkan ke otak, sehingga kita segera merasakan ngilu sesaat seolah-olah seperti tersengat.
Dalam kondisi normal, dentin dilindungi oleh email (lapisan gigi paling luar dan paling keras) atau gusi. Dentin adalah lapisan gigi berwarna kuning yang mengandung lubang-lubang kecil (disebut tubuli dentinalis) pada permukaannya yang mengarah ke dalam pulpa. Jika email terkikis atau gusi ‘turun’ (resesi gusi), maka dentin akan kehilangan pelindungnya dan rangsangan yang berupa panas, dingin, manis, atau asam akan lolos melalui tubuli dentinalis.
Terbukanya tubuli dentinalis bisa disebabkan berbagai macam faktor, seperti : terkikisnya lapisan email gigi akibat kebiasaan mengeretakkan gigi (kerot) pada waktu tidur, kebiasaan melakukan pemutihan gigi (bleaching), larut oleh asam yang dihasilkan bakteri. Sedangkan menurunnya gusi (resesi gingiva) bisa terjadi akibat peradangan gusi yang berlangsung terus-menerus atau menggosok gigi dengan tekanan yang keras dan menggunakan sikat gigi berbulu ‘keras’.
Pasta gigi enzim 40+ membantu mengatasi problem gigi sensitif karena beberapa kandungannya adalah sebagai berikut :
- Potasium sitrat berfungsi menghambat pengiriman rangsang dari syaraf di pulpa gigi menuju otak, sehingga sensasi ngilu dapat diturunkan.
- Enzim AMG, GO dan LPO berfungsi mengembalikan sistem alamiah lakotoperoksidase di dalam air liur sehingga bakteri dapat dikendalikan pertumbuhannya (bakteriostatis). Jika bakteri dapat dikendalikan maka asamnya tidak akan melarutkan email dan peradangan gusi dapat ditekan insidensinya.
- Colostrum berfungsi meningkatkan kemampuan air ludah dalam mengontrol ekologi flora mulut dan memberikan kelembaban di rongga mulut.
- Allantoin berfungsi mempercepat penyembuhan luka di rongga mulut (wound healing agent) misalnya peradangan gusi.
- Vitamin E untuk meremajakan kondisi gusi dan jaringan lunak mulut.
Ingin bebas dari gigi sensitif? Rawat gigi anda dengan rutin menggosok gigi menggunakan pasta gigi enzim 40+. Jika ngilu telah hilang, tetap gunakan pasta gigi enzim 40+ untuk mencegah rasa ngilu datang kembali.